Camat Widasari Hidayat, Resmi Buka Dapur SPPG Yayasan Saputry Langgeng Utama di Desa Bangkaloa Ilir
INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Camat Widasari Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Hidayat, secara resmi membuka Dapur SPPG Yayasan Saputry Langgeng Utama yang berlokasi di Desa Bangkaloa Ilir, Kecamatan Widasari. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri unsur Forkopincam Kecamatan Widasari, serta Ketua Yayasan SPPG Rasda Restu Pangan Desa Wanasari, Wartono, bersama istri Nunung.
Dapur SPPG ini diinisiasi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang pangan dan kuliner. Program ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi lokal, membuka peluang usaha, serta memperkuat semangat kebersamaan warga desa.
Dalam sambutannya, Camat Widasari Hidayat menegaskan bahwa pemerintah kecamatan mendukung penuh program Yayasan Saputry Langgeng Utama. “Dapur SPPG bukan hanya sekadar dapur, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat yang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indramayu,” ujarnya Senin 29 Desember 2025.
Acara pembukaan dapur ini disambut antusias oleh masyarakat Desa Bangkaloa Ilir. Kehadiran Forkopincam dan tokoh masyarakat menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung program yang berorientasi pada kesejahteraan warga.
Dengan adanya Dapur SPPG, diharapkan masyarakat dapat lebih kreatif dalam mengelola potensi pangan lokal. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan desa serta menjadi sarana pelatihan bagi generasi muda.
Sementara itu Ketua Yayasan Saputry Langgeng Utama Sri Sugiarti menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan program Dapur MBG (Mandiri, Bersih, Gotong Royong) yang digagasnya. Program ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Dalam keterangannya, Sri Sugiarti menegaskan bahwa keberadaan Dapur MBG bukan hanya sekadar dapur umum, melainkan wadah kebersamaan yang mampu memperkuat solidaritas warga. “Kami bersyukur Dapur MBG berjalan lancar dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Semoga dapur ini bisa menjadi contoh pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dapur MBG dirancang untuk membantu masyarakat dalam mengakses pangan sehat, murah, dan berkualitas. Selain itu, dapur ini juga menjadi sarana pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga dan generasi muda agar lebih kreatif dalam mengelola potensi pangan lokal.
Yayasan Saputry Langgeng Utama berkomitmen untuk terus mengembangkan program sosial berbasis masyarakat. Dengan adanya Dapur MBG, yayasan berharap dapat memperkuat ketahanan pangan desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga sekitar. Banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya dapur yang menyediakan makanan sehat sekaligus membuka peluang usaha kecil.
"Alhamdulillah Dapur MBG Yayasan Saputry Langgeng Utama siap mendistribusikan sebanyak 1.710 untuk PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Adapun pendistribusian untuk Ibu hamil sebanyak 413 yang berlokasi di Desa Bunder, " tutupnya. (JUJUN/PH)
