HEADLINES
Mode Gelap
Artikel teks besar

Publik Tunggu Kabar Rotasi, Mutasi Pejabat di Lingkup Perumdam TDA. Disebut Nurpan Lemah Ambil Sikap Tegas


INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Publik kini menanti langkah tegas dari Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Darma Ayu (TDA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, H Nurpan SE.,M.Si terkait pelaksanaan rotasi, mutasi, dan promosi pejabat di lingkungan BUMD tersebut.

Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat profesionalisme dan netralitas organisasi, mengingat hingga saat ini masih banyak posisi strategis yang ditempati oleh karyawan angkatan 1997.

Rotasi dan mutasi pejabat, menurut sejumlah pihak, juga diperlukan agar Perumdam TDA yang berada di bawah naungan Kuasa Pemilik Modal (KPM) Bupati Indramayu Lucky Hakim dapat tampil lebih bersih dan bebas dari tudingan adanya dominasi kelompok tertentu.

Diketahui, sejumlah jabatan strategis di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Satuan Pengawasan Internal (SPI) masih diduduki oleh pejabat yang berasal dari angkatan 97. Bahkan, posisi Kepala Cabang (Kacab) Sindang diduga kuat bahkan santer disebut-sebut belum pernah melalui proses open bidding sebagaimana aturan yang berlaku, namun telah menduduki jabatan tersebut.

Tak hanya itu, beberapa Kacab dan Kepala Unit (Kanit) lainnya juga masih bertahan di posisinya karena adanya dukungan dari salah satu direksi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM Putra Dermayu, Abdul Hidayat, menyayangkan sikap Dirut Perumdam TDA, H. Nurpan, SE., M.Si., yang dinilai lamban melakukan pembenahan struktural di internal perusahaan.

“Jika hal ini tidak segera dibenahi, publik bisa menilai kepemimpinan Dirut Nurpan lemah. Padahal beliau sempat menyampaikan di media sosial bahwa di Perumdam sudah tidak ada lagi istilah kelompok atau almamater,” ujar Abdul Hidayat saat ditemui di kediamannya, Sabtu (1/11/2025).

Menurutnya, pernyataan Dirut Nurpan seharusnya dibuktikan dengan tindakan nyata, bukan sekadar ucapan.

“Dirut Nurpan jangan cuma omon-omon. Buktikan dong kalau memang ingin melakukan perubahan di struktural Perumdam. Semua orang juga bisa ngomong, tapi kalau belum terbukti, ya sama saja bohong,” tegasnya.

Abdul Hidayat, yang akrab disapa Dayat, menilai kepemimpinan Nurpan masih lemah. Ia menyoroti bahwa masa dua tahun kepemimpinan seharusnya cukup untuk menunjukkan perubahan nyata di tubuh perusahaan.

“Fakta integritas yang dia tandatangani itu bukan sekadar formalitas. Kalau terlalu lama mengambil keputusan, semangat kerja para karyawan bisa menurun, dan perusahaan akan sulit berkembang,” ujarnya.

Dayat menegaskan, publik kini menunggu langkah nyata dari Dirut Nurpan untuk membuktikan komitmennya.

“Kita lihat saja nanti, apakah Nurpan berani mengambil langkah tegas atau justru tetap berjalan di tempat, mempertahankan pejabat angkatan 97 seperti di masa direksi terdahulu,” pungkasnya. ( Jujun/PH) 
Posting Komentar