Ono Surono Balas Pantun Statement Kuwu Desa Kedungwungu Sahrudin Baharsyah
Oktober 10, 2025
INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Polemik revitalisasi Pasar Wanguk di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu terus berlanjut. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, melalui akun TikTok pribadinya @ono_surono, menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Dalam video yang diunggah Jumat (10/10/2025), Ono Surono menanggapi pernyataan Kepala Desa (Kuwu) Kedungwungu, Sahrudin Baharsyah, yang menilai komentar Ono sebelumnya justru memperkeruh suasana.
“Saya pastikan suasana keruh itu sudah terjadi sebelumnya. Penolakan pedagang terhadap relokasi dan pembangunan Pasar Wanguk adalah bukti nyata keresahan mereka,” jelas Ono dalam unggahannya.
Ono juga menyampaikan bahwa persoalan ini bukan hal baru. Selain sudah ramai diperbincangkan di media sosial dan media massa, DPRD Kabupaten Indramayu pun telah mengeluarkan rekomendasi resmi agar penggusuran pedagang ditunda. Bahkan, pihak Kecamatan Anjatan juga ikut meminta proses relokasi dihentikan sementara waktu.
Menanggapi undangan pertemuan dari pihak Kuwu Kedungwungu, Ono mengungkapkan keinginannya untuk terlebih dahulu mendengar langsung suara para pedagang.
“Saya ingin bertemu pedagang dulu, mendengarkan aspirasi mereka sejelas-jelasnya, sedetil-detilnya. Setelah itu baru saya siap berdiskusi dengan Pak Kuwu. Tujuan kita sama, jangan sampai rakyat yang jadi korban,” ujarnya tegas.
Polemik ini menyoroti pentingnya komunikasi dua arah antara pemerintah desa, perwakilan rakyat, dan masyarakat. Ono Surono, yang dikenal vokal dalam menyuarakan aspirasi warga, menegaskan bahwa langkahnya semata-mata untuk memperjuangkan keadilan.
“Saya hadir untuk menampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Tidak ada niat memperkeruh suasana. Mari kita selesaikan ini dengan dialog terbuka, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat banyak,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kedungwungu, Sahrudin Baharsyah, menanggapi pernyataan Ono Surono dengan menyampaikan harapan agar semua pihak yang terdampak atau haraparan warga kedungwungu dapat didengarkan, bukan hanya pedagang pasar.
“Silakan bertemu pedagang, tapi kami berharap bertemu juga dengan masyarakat saya yang justru mendukung revitalisasi ini. Mereka juga punya harapan,” kata Sahrudin dalam keterangannya. (Jujun/PH)