Angkatan 97 Pemicu Ketidakadilan. Pantas Karyawan Perumdam TDA Buat Angkatan Tandingan
Oktober 13, 2025
INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Terbongkarnya kekuatan jaringan Angkatan 97 di lingkungan Perumdam Tirta Darma Ayu (TDA) Kabupaten Indramayu Jawa Barat, mulai meresahkan masyarakat pelanggan air minum.
Pasalnya, Karyawan Angkatan 97 yang kerap dikenal sebagai rajanya para karyawan dilingkup Perumdam, membuat kinerja karyawan lainnya tidak maksimal, dikarenakan ulah atasan di tubuh Perumdam yang terkesan menganak emaskan karyawan Angkatan 97.
Cibiran pun diduga dituduhkan kepada Jojo Sutarjo Direktur Teknik Perumdam TDA disebut sebagai motor penggerak yang selalu menganak emaskan karyawan Angkatan 97. Karena Jojo lahir sebagai karyawan Perumdam di tahun 1997 kala itu bernama PDAM.
Hal yang pantas jika dilingkup Perumdam TDA banyak karyawan diluar Angkatan 97 yang kecewa hingga enggan untuk menerapkan kinerja terbaiknya. Alih alih karyawan yang bukan tergolong Angkatan 97 pun membuat kekuatan sendiri dengan membentuk angkatan tandingan tanpa didasari maksud dan tujuan yang pasti.
Akankah angkatan tandingan dilingkup Perumdam hanya sebatas menjalin silaturahmi saja? Atau sengaja dibuat untuk menyikapi kebijakan pimpinan.
Tak hanya itu menurut rumor yang beredar, setiap satu tahun sekali karyawan Angkatan 97 seringkali melakukan tamasya (Piknik-red) keluar daerah, hingga menimbulkan kecemburuan sosial terhadap karyawan lainnya yang bukan tergolong di Angkatan 97.
Dari mana anggaran untuk tamasya itu didapat? Inilah tugas Direksi yang baru untuk mengupas satu persatu persoalan demi persoalan dilingkup Perusahaan Milik daerah itu, yang konon dikuasai para karyawan Angkatan 97.
Tak hanya Direksi baru untuk ikut menyikapi rumor yang selama ini menjadi buah bibir di tengah masyarakat pelanggan. Namun Komisi 3 DPRD Kabupaten Indramayu sebagai Mitra Kerja Perumdam, berhak menanyakan berapa jumlah karyawan Angkatan 97 yang kini sudah diposisikan sebagai Manager baik di tingkat pusat maupun di masing masing cabang dan unit Perumdam TDA.
Seperti yang dikatakan Ketua LSM Putra Dermayu Abdul Hidayat, SH, ia terkejut setelah mendengar keluhan dari salah satu karyawan Perumdam bahwa gejolak pilih kasih antara karyawan sudah lama terjadi, terlebih dibawah kepemimpinan Jojo.
"Rekan saya di Perumdam ngomong begitu. Pantas saja pelayanan air minum tidak maksimal karena di tingkat karyawan terjadi ketidakadilan, "ungkapnya.
Menurut Dayat, kejadian seperti ini sudah sepantasnya diberantas dan dinetralkan kembali agar istilah angkatan, kelompok atau golongan yang berdampak pada ketidakadilan dilingkup karyawan Perumdam tidak terulang.
Namun sebaliknya jika hal ini tetap dibiarkan jangan harap Perumdam dibawah Direksi yang baru nanti bisa lebih baik. Diyakini Dayat, bagi karyawan yang terkucilkan lebih memilih bekerja datang hanya absen dan bekerja saat ada kebocoran.
Dayat pun menilai banyak karyawan diluar Angkatan 97 yang memiliki kemampuan untuk bekerja dan memajukan perusahaan milik daerah ini. Namun entah apa yang dinilai oleh seorang atasan, yang dilihat hanya karyawan Angkatan 97, hingga tidak sedikit karyawan angkatan 97 menduduki jabatan strategis.
"Bongkar istilah Angkatan di Perumdam TDA, jika hal ini masih dibiarkan maka kami akan lakukan aksi demo," kata Dayat.
"Pantas saja rakyat sering kali mengeluh pelayanan air minum yang tidak maksimal karena dilingkup Perumdamnya saja ada pengelompokan karyawan," tambahnya.
.(Jujun/PH)