Ujang Suratno Hanya Korban, Tidak Paham Tentang Pemberkasan. Suruh Ngomong Karna Perintah Aep Surahman
September 21, 2025
INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan (GMPK) Kabupaten Indramayu Aris menyayangkan sikap dan ketidakpahaman Anggota Pansel Direksi Perumdam Tirta Darma Ayu, Ujang Suratno saat memberikan keterangan Pers di ruang rapat Sekda pada Jumat 19 September 2025.
Aris mengatakan penyampaian Ujang Suratno yang berstatus sebagai Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Direksi Perumdam Tirta Darma Ayu sangat tidak tepat ketika media menanyakan pemberkasan calon direksi. Dengan lantang Ujang mengaku pihaknya lalai sehingga membuat seleksi direksi blunder.
"Kok bisa...., Panitia Seleksi yang dihuni orang orang pintar, ada Sekda, ada Rektor, ada Asda II ada Kabag Perekonomian dan Kabag Hukum tapi masih lalai. Itu bukan lalai tapi ga paham terhadap kinerja yang diembannya," kata Aris kepada awak media.
Menurut Aris, sudah semestinya Iing Kuswara selaku Sekretaris Pansel yang menjelaskan. Dari sisi jabatan di Pansel, Iing Kuswara lebih tinggi dibanding Ujang Suratno yang hanya sebagai Anggota Pansel biasa.
"Yang mengkaji pemberkasan lamaran calon direksi baik melalui online atau langsung itukan Iing Kuswara, bukan Ujang Suratno. Kenapa Ujang yang menyampaikan keterangan pemberkasan seleksi di depan wartawan,"kata Aris.
Satu hal yang Aris mengherankan kepada Ujang Suratno, saat ada media yang menanyakan jika proses seleksi ini diulang apakah itu kebijakan KPM? Ujang sempat bengong bahkan menanyakan balik kepada wartawan, apa itu KPM. Setelah dijelaskan bahwa KPM adalah Kuasa Pemilik Modal Perusahaan Daerah, Ujang baru paham.
"Aneh, katanya Ujang Anggota Pansel tapi singkatan KPM saja dia tidak paham. Dan inilah yang terjadi proses seleksi Direksi Perumdam carut marut membuat Bupati Indramayu selaku KPM dipermalukan,," ujar Aris.
Aris berharap hasil audiens yang digelarnya dengan dihadiri Sekretatis Pansel Iing Kuswara, Anggota Pansel Ujang Suratno, Kabag Hukum, dan Kasat Pol PP Teguh Budianto dapat menjadi tanggapan serius bagi KPM untuk mengkaji ulang penerimaan calon Direksi Perusahaan Air Minum.
Sementara Iing Kuswara hanya terdiam dan cukup menjadi pendengar yang terkesan mendampingi Ujang Suratno.
"Awas lho saya ini bukan Rektor. Kapasitas saya disini sebagai Anggota Pansel yang diminta oleh Pak Sekda selaku Ketua Pansel untuk menerima dan menyampaikan klarifikasi audiens dan konfirmasi dengan media," kata Aris yang menirukan logat Ujang Suratno.
Di sisi lain Ujang Suratno dapat tugas dari Ketua Pansel untuk menerima rombongan aksi unras. Namun Ujang tidak bisa memutuskan apakah seleksi direksi ini bisa diulang . Ujang hanya menjawab hasil pertemuan ini akan disampaikan kepada Sekda Aep Surahman selaku Ketua Pansel Direksi Perumdam.
Kabar menghebohkan baru baru ini terjawab bahwa Ujang Suratno Anggota Pansel Direksi Perumdam meminta maaf bahwa dirinya tidak memahami tentang pemberkasan para calon Direksi yang diterima oleh Pansel.
Info mengejutkannya juga, kehadiran Ujang Suratno menerima rombongan GMPK dan Klarifikasi dengan media atas perintah Sekda Aep Surahman. Ujang ditugaskan untuk menjawab pertanyaan dalam audiens tersebut bahkan menjawab juga pertanyaan media. Sedangkan Iing Kuswara selaku Sekretaris Pansel, dan Kabag Hukum termasuk Kasat Pol PP yang hadir diminta diam.
Lebih parahnya lagi, ada pengakuan dari Ujang Suratno. Jika persoalan Pansel bakal seperti ini, dirijya tidak akan hadir menemui unras atau audiens, kalau ujungnya dia hanya dijadikan korban. Ujang kaget bahwa dirinya menjadi korban untuk menjelaskan persoalan yang ia tidak ketahui secara mendetail tentang pemberkasan.
"Itu pernyataan dari Ujang Suratno langsung yang dia mengaku salah dan meminta maaf jika dirinya dijadikan korban. Bahkan Ujang akan segera klarifikasi dengan Sekda Aep Surahman selaku Ketua Pansel untuk mempertanggungjawabkannta,"ujar narasumber yang dipercaya kepada awak media belum lama ini. (JUJUN/PH)