HEADLINES
Mode Gelap
Artikel teks besar

Tuntut Keadilan dan Transparasi, Ratusan Massa GMPK Bakal Datangi Lagi Kantor Pansel di Pendopo Indramayu. Sasaran Ujang Suratno

INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Buntut keteledoran Panitia Seleksi ( Pansel) Calon Direksi Perumdam Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu Jawa Barat terus bergulir dimasyarakat. 

Cemo'oh masyarakat yang menuding Pansel tidak transparan, bahkan diduga kuat ada permainan yang tidak sehat dalam proses pemberkasan itu, sehingga kinerja Pansel carut marut. Lalu menyusul ditemukan juga kasus calon yang awal sudah dinyatakan lulus secara administrasi, mendadak digugurkan dengan alasan ASN. 

Lebih menghebohkannya saat Ujang Suratno yang mengaku dirinya adalah bagian dari kepanitiaan seleksi Direksi Perumdam TDA mengatakan  dalam video nya bahwa Panitia boleh membuat lalai sehingga dari kelalaian itu bisa diperbaiki agar tidak berkelanjutan. 

Aturan Pansel dijaman siapa, ketika Pansel diperbolehkan melakukan kelalaian lalu dengan mudah menggugurkan. Namun sebaliknya kenapa Deis Handika yang sedang memperjuangkan haknya dengan bukti pemberkasan yang sah dan lengkap malah digulingkan oleh Pansel. 

Kenapa Pansel boleh melakukan kelalaian lalu dengan mudah memperbaikinya seolah paling benar. Sedangkan ada salah satu calon Direksi yakni Deis Handika secara pemberkasan sudah benar dan lengkap yang diterima oleh Abdul Ajis staf dari Sekretaris Pansel Iing Kuswara justru ditolak. 

Pertanyaannya, kenapa dilembar kendali persyaratan administrasi seleksi direksi Perumdam Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu tahun 2025 milik Deis Handika dinyatakan "ADA" dan lengkap malah dinyatakan tidak lulus. 

Sedangkan nama Wawan Sugiarto yang sudah jelas dia seorang ASN aktip justru diluluskan, lalu dengan tiba tiba digugurkan dihari pertama tes seleksi yang digelar diruang Kitinggil Pemkab Indramayu. 

Ini benar benar parah, bahkan memalukan nama Bupati Indramayu selaku KPM yang sudah menunjuk nama nama tim Pansel tapi nyatanya kinerja buruk yang dipertontonkan. 

Bupati hendaknya membubarkan Pansel yang dinilai kinerjanya berantakan, carut marut, Banyak yang mengkhawatirkan jika Pansel masih erus dipertahankan masyarakat bakal protes meminta keadilan dan transparasi. 

Selain itu, satu hal yang patut disimak juga oleh Ujang Suratno,  silakan dibaca dan tela, ah kembali pemberkasan milik Deis Handika. Jangan asal ngomong saat diklarifikasi oleh media, yang sepatutnya itu bukan ranah Ujang Suratno, karena dia hanya Anggota Pansel. 

Silakan Ujang Suratni membedah, mulai dari urutan surat lamaran bermaterai 10.000 hingga sertifikat pelatihan tentang air minum lainnya dan sertifikat keahlian kompetensi manajemen air minum milik Deis Handika dinyatakan ada namun sebaliknya dianggap tidak ada.

Kalau sejak awal Anggota Pansel Abdul Ajiz tidak menulis semua pemberkasan milik Deis "ADA". mungkin kasus ini tidak akan  ramai seperti sekarang. 

Namun kagetnya semua pemberkasan Deis dinyatakan " ADA" dan di ceklis juga oleh Abdul Ajiz, kenapa masih diragukan. 

Ditegaskan Ketua Gerakan Masyarakat Penegak Keadilan (GMPK) Kabupaten Indramayu Aris menyimpulkan Ujang Suratno tidak mesti ngotot bahwa pemberkasan Deis Handika tidak lengkap. 

"Ujang tau ga pemberkasan Deis Handika sejak awal diserahkan kepada Pansel yang diterima oleh Abdul Ajis. Silakan Ujang baca dan ditelaah agar tidak gagal paham," ungkap Aris. 

"Disinilah suara lantang Ujang Suratno yang berkali kali mengatakan berkas Deis tidak lengkap. Tapi didata penerima pemberkasan ternyata data Deis sudah lengkap. Kapasitas Ujang Suratno sebagai apa  kok bisa bisanya seolah dia itu Ketua Pansel, " tambahnya. 

Dalam pertemuan Audiens dan klarifikasi media dengan Pansel, semestinya Iing Kuswara yang patut menjelaskan kasus Wawan Sugiarto dan kebenaran pemberkasan Deis Handika. Iing bukan  cuma diam layaknya pendengar lalu Ujang Suratno dijadikan  jubir. 

"Kami tidak akan mundur, bahkan kami siap gelar aksi unras lebih besar lagi, meminta pertanggungjawaban Pansel,"tutupnya.(JUJUN/PH) 









Posting Komentar