INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Jeritan para petani di Kabupaten Indramayu Jawa Barat mengeluhkan harga jual gabah telah mengalami penurunan. Pasalnya Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang diintruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp. 6.500 per kilo gram tidak sesuai yang diharapkan para petani di Indramayu.

Hal inilah yang akhirnya Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Indramayu H. Kasan Basari, SH didampingi Dewan Pembina DPD Tani Merdeka Indonesa Indramayu Wartono mendatangi Kepala Perum Cabang Bulog Indramayu Sri Wahyuni pada Kamis 17 April 2025, dengan maksud ingin mengatahui mekanisme yang diterapkan oleh Bulog tersebut.

Kasan Basari mengakui bahwa kedatangannya ke Kantor Bulog yang sebelumnya sudah diagendakannya itu tidak bermaksud ingin mencampuri persoalan yang sedang dikeluhkan para petani lokal Indramayu.

Namun, semenjak dirinya bermain medsos, keluhan sering ia terima dari para petani, terutama tentang harga gabah yang carut marut tidak jelas bahkan melenceng dari intruksi yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Jujur diakun medsos yang saya punya sering mendapat aduan keluhan dari petani Indramayu. Lalu saya jawab saya bukan siapa siapa. Namun karena ini menyangkut nama Presiden yang juga petinggi Partai Gerindra, maka saya silaturahmi ke kantor Bulog," ujar Kasan.

Dalam konteks silaturahmi yang diterima langsung oleh Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu Sri Wahyuni itu, ia bertanya banyak hal seperti kendala apa yang terjadi di Bulog, termasuk petani mengeluh karena harga gabah yang diterima Bulog jauh dari intruksinya Presiden.

"Kami ke kantor Bulog ini cuma silaturahmi, dan menanyakan keluhan petani. Kami khawatir intruksi dari Pak Presiden tidak dijalankan oleh Cabang Bulog Indramayu,"kata Kasan.

Namun setelah satu jam dalam pertemuannya itu banyak hal yang ia dapatkan salah satunya informasi bahwa Bulog Indramayu membeli gabah dari petani seharga Rp. 6.500/Kg. Jauh berbeda yang ia dapatkan dari keluhan petani.

"Kami memberikan apresiasi langkah Bulog Indramayu membeli Gabah petani sesuai arahan Presiden yaitu Rp. 6.500/kg,"pungkasnya.

Kepada Pantura Headlines, Kasan juga menceritakan hasil silaturahminya. Dari  keterangan Kepala Perum Cabang Bulog Indramayu Sri Wahyuni bahwa Bulog tidak serta merta bisa menerima gabah langsung dari petani. Karena Bulog sudah mempunyai mitra yang disebut Mitra Kerja Pengadaan (MKP).

Selain itu, Perum BULOG juga bekerja sama dengan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia). Kerja sama ini bertujuan untuk menguatkan cadangan beras pemerintah (CBP), pengadaan gabah dan beras petani, menyalurkan dan menjual beras petani, meningkatkan penyerapan beras lokal, serta menguatkan komunikasi publik terkait pangan dan beras. 

Dari keterangan tersebut Kasan menyimpulkan bahwa petani tidak bisa menyalahkan Bulog. Karna mekaniskesnya yang ditempuh Bulog sudah jelas dan tidak melanggar dari intruksi Presiden Prabowo Subianto.

Masih kata Ketua DPC Gerindra Indramayu ini, Mitra Kerja Pengadaan adalah perusahaan yang berbadan hukum, badan usaha atau usaha perseorangan dan Kelompok Tani atau Gabungan Kelompok Tani (Poktan/Gapoktan) yang memenuhi persyaratan untuk melakukan kerja sama pengadaan gabah/beras dan pangan lainnya. Landasan Kemitraan antara Perum BULOG dengan Mitra Kerja Pengadaan dilaksanakan berdasarkan pada :

Komitmen bersama untuk mencapai keberhasilan Kemitraan Pengadaan Pangan DN sesuai sasaran yang ditentukan

Tujuan bersama memenuhi target Pengadaan Pangan DN sesuai Instruksi Presiden Rl tentang Kebijakan Perberasan Nasional yang berlaku dan kebijakan pangan lainnya

Berorientasi jangka panjang dalam kurun waktu tertentu disesuaikan dengan kondisi industri pangan nasional.

Untuk menjadi MKP banyak syarat yang harus dipenuhi salah satunya memiliki sarana dan prasarana. Dan untuk kapasitas minimal 30 ton per hari harus dilengkapi sarana berupa
pre-cleaner atau seed cleaner, HuskerPaddy SeparatorDestonerDouble PolisherColour ShorterWhitenerGraderPackaging.

Pihaknya meminta kepada Pemkab Indramayu dalam hal ini termasuk unsur Forkopimda turut mengawasi menindak tegas para tengkulak yang membeli gabah petani di bawah HPP sebesar Rp 6.500/Kg.

Bahkan, pemerintah pusat jug sudah menginstruksikan kepada seluruh stakeholder terkait untuk mengawasi proses penjualan yang dilakukan antara petani dan pembeli. 

"Petani juga harus hati hati saat menjual gabah kepada mitra kerja pengadaan yang ditunjuk oleh Bulog. Jika mitra tersebut abal abal jangan mau dan laporkan kepada Satgas," ungkapnya.

Ia berharap, dalam proses transaksi yang dilakukan antara petani dengan tengkulak tidak ada yang saling dirugikan. Apalagi, saat ini pemerintah sudah menentukan harga untuk penjualan gabah bagi para petani. 

"Kami berharap Pemkab dengan unsur Forkopimda, Forkopimcam ternasuk Bulog
segera turun ke lokasi guna meninjau dan menanyakan secara langsung proses jual beli gabah di tiap-tiap Kecamatan di Kabupaten Indramayu," imbuhnya.

Hal itu dilakukan kata Kasan jangan sampai merugikan bagi masyarakat atau para petani. Jelas itu ada sanksinya. Jika ada oknum yang bermain laporkan segera agar tidak ada lagi oknum MKP atau Pengepul yang nakal.

Para petani berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyikapi persoalan tersebut, sehingga harga gabah petani bisa dijual dengan harga yang sesuai.
(Jujun Juhanda/PH)