INDRAMAYU - PANTURA HEADLINES
Kekosongan kursi Kepala SMA - SMK Negeri di Indramayu Jawa Barat yang kini masih di jabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) menjadi perhatian bagi pemerhati dunia pendidikan di Indramayu. 

Pasalnya, ada tujuh kepala sekolah SMA dan SMK yang kini masih dijabat oleh Plt. Yakni SMA Negeri 1 Sindang - Indramayu, SMA Negeri 1 Indramayu dan SMA Negeri 1 Krangkeng, SMK Anjatan, SMK Bongas,  SMK Widasari, dan SMK Jatibarang

Seperti yang diungkapkan Ketua LSM Putra Dermayu Abdul Hidayat, ia menyikapi batas waktu jabatan Plt yang bakal berakhir pada bulan Maret 2025.

Tentunya ini menjadi tugas dan tanggung jawab Kepala Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan IX Majalengka Provinsi Jawa Barat untuk lebih selektif saat mengangkat atau mendefinitipkan kepala sekolah tersebut. 

Abdul Hidayat menegaskan, dirinya tidak berharap pengangkatan kekosongan kepala sekolah SMA dan SMK jangan ada istilah pilih kasih atau menganak emaskan bagi figur kepala sekolah yang dianggap manut. 

"Pengangkatan kepala sekolah harus transparan, jangan ada istilah menganak emaskan, apalagi dijuluki sebagai Ring Satu Nya KCD,"'kata Abdul Hidayat kepada Pantura Headlines Sabtu 18 Januari 2025.

Abdul Hidayat yang kerap disapa Dayat juga menuturkan, sah sah saja jika pengangkatan kepala sekolah tersebut dilihat dari senioritas, apalagi pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) atau masih aktip sebagai Ketua MKKS. 

Seperti yang terjadi di daerah lain di Jawa Barat, kepala sekolah yang aktip dan masih menjabat sebagai Ketua MKKS, maka sangat layak jika diposisikan sebagai kepala SMA -  SMK Negeri Favorit atau unggulan. 

"Silakan itu tugas KCD IX, harus lebih selektip mengangkat dan menentukan figur kepala sekolah yang benar benar bisa dilihat dari posisinya. Jangan asal pilih yang terkesan anak emas KCD," ungkapnya. 

Disisi lain Dayat menuturkan, sepatutnya kedudukan kepala SMA SMK Negeri favorit harus di isi oleh figur yang tegas. Jangan ada istilah punya unsur kedekatan. Pasalnya, akhir akhir ini banyak kejadian yang dilakukan oleh oknum wakil kepala sekolah (wakasek) SMA Negeri di Indramayu yang sudah berbuat bobrok nama baik sekolah. Dan rumornya oknum wakasek tersebut punya unsur kedekatan dengan KCD. 

Yang lebih parahnya lagi, sudah jelas jelas oknum wakasek tersebut melakukan kesalahan, namun tidak ada upaya diganti, malah sebaliknya tetap dipertahankan. Kepala sekolah maupun KCD IX diam, terkesan tidak mendengar permasalahan yang ada. 

"Sebagai bentuk kepedulian dan banyaknya temuan serta aduan hingga mencemaskan bagi orang tua siswa, saya akan sampaikan permasalahan ini ke Komisi V DPRD Jawa Barat, agar dapat disikapi," kata Dayat. (Jujun Juhanda/PH).